Manfa’at keta’atan pada moral Al-Qur’an bagi kehidupan keluarga
Al-Qur’an mewajibkan sikap hormat kepada ibu dan bapak. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Telah Kami perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan masa menyapih selama dua tahun: ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang-tuamu. Hanya kepada-Ku lah kamu kembali. (Surah Luqman: 14)
Dalam keluarga yang mengamalkan moral Al-Qur’an tidak terdapat pertengkaran ataupun pertentangan. Selalu nampak sikap hormat yang tinggi kepada ibu, bapak dan anggota keluarga yang lain. Setiap orang hidup dalam lingkungan yang menyenangkan.
Manfa’at keta’atan pada moral Al-Qur’an bagi sistem bernegara
Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa keta’atan merupakan sifat yang positif. Seseorang yang memiliki moral Qur’ani akan sepenuhnya patuh dan hormat terhadap negaranya. Dalam masyarakat Islam, setiap orang berusaha untuk kesejahteraan negara dan bangsanya. Tidak pernah berontak terhadap negara, melainkan mendukung baik secara spiritual maupun material.
Dalam masyarakat yang terbentuk dari orang-orang yang takut kepada Allah, kasus-kasus hukum tak pernah sampai ke tingkat persidangan. Seperseribunya pun dari pelanggaran hukum yang terjadi pada masyarakat sekarang ini tak pernah dialami.
Mengatur negara menjadi jauh lebih mudah, karena pemerintah tidak perlu mengurus kasus-kasus anarki, terorisme, kejahatan, pembunuhan. Seluruh kekuatan pemerintah dipusatkan pada pengembangan dan peningkatan kesejahteraan negeri, di sektor dalam maupun luar negeri. Karenanya, menghasilkan negara yang sangat kuat.
Manfa’at keta’atan pada moral Al-Qur’an bagi bidang seni
Orang-orang yang ta’at pada moral Al-Qur’an saling menghargai satu dengan lainnya. Mereka akan selalu berusaha menciptakan kondisi lingkungan yang telah disetujui bersama. Lingkungan yang indah dalam segala segi estetika. Karena rasa rindu pada surga, sarana-sarana dunia digunakan sepenuhnya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan menyenangkan. Semuanya terasa indah di mata, di telinga dan di seluruh indra lainnya. Karenanya, seni dan estetika berkembang dalam semua aspek kehidupan mereka.
Lebih dari itu, orang yang ta’at kepada agama memiliki hati yang bersih. Karenanya tak ada tekanan dalam pikirannya, sehingga dapat menciptakan karya seni orisinil yang indah dan unik. Selain itu, karya mereka ditujukan untuk menyajikan keindahan dan untuk menyenangkan sesamanya yang ta’at, secara tulus hati dan sungguh-sungguh.
Selasa, 11 November 2008
Tentang Keimanan
Langganan:
Postingan (Atom)